Tanya Jawab
Umat Bertanya :
Sebelah timur
laut China, Heilongjiang, berdiri sebuah vihara Aliran Sukhavati, Upasaka Dong
memimpin kebaktian untuk lebih dari 50 orang umat, bahkan juga mendengar
pemutaran DVD ceramah Master Chin Kung. Oleh karena sebagian praktisi lainnya
melatih Ilmu Qi Gong, Upasaka Dong telah beberapa kali menasehati mereka agar
menfokuskan diri melafal Amituofo, tetapi mereka tidak terlalu mempedulikannya,
mohon Master memberi bimbingan agar mereka dapat kembali ke jalan yang benar,
karena ceramah anda memiliki kekuatan penakluk.
Master Chin Kung Menjawab
:
Ceramahku belum tentu memiliki kekuatan penakluk, tetapi saya dapat
menasehati anda semua, saat kini bencana amat banyak, harus membangkitkan tekad
terlahir ke Alam Sukhavati, tubuh kita ini tidak terlalu penting, jangan karena
tubuh ini sehingga mengorbankan terlalu banyak waktu dan tenaga.
Setiap hari membina tubuh, apakah benar dapat memperpanjang usia?
Andaikata dengan membina badan bisa panjang umur, tidak melatih ilmu maka
mengurangi usia, maka peranan Hukum Karma tidak eksis lagi, sehingga teori
bahwa “Semua yang diterima saat kini adalah hasil perbuatan kita pada masa
sebelumnya”, bukan merupakan sebuah kebenaran lagi. Kita mengetahui bahwa Hukum
Karma adalah nyata adanya, sesungguhnya kita tidak perlu menghamburkan banyak
biaya dan tenaga untuk memelihara tubuh.
Kita melihat orang kaya setiap hari makan makanan bergizi, tetapi
tubuhnya juga tidak sehat, usianya juga tidak panjang, juga tidak lari dari
Hukum Karma. Maka itu, memelihara kesehatan dengan terlampau adalah pandangan
salah, menyesatkan kita. Di dalam Ajaran Buddha tidak ada “praktek ilmu” untuk
memelihara kesehatan, tetapi hanya ada olahraga saja. Ajaran Buddha bukan
menggunakan “praktek ilmu”, atau senam, tetapi dengan menggunakan “cavkramana” (aktivitas di luar ruang kebaktian, berjalan
sambil melafal Amituofo, biasanya dilakukan sehabis makan atau karena mengantuk-pen),
atau bernamaskara pada Buddha untuk memelihara kesehatan.
Bernamaskara dan cavkramana adalah olahraga, di dalam ruang kebaktian
pelafalan Amituofo dititikberatkan pada pradakṣiṇa (aktivitas di dalam ruang kebaktian, berjalan mengelilingi Rupang Buddha
sambil melafal Amituofo-pen), sedangkan duduk sambil melafal Amituofo
dilakukan apabila telah lelah melakukan pradaksina, selesai istirahat maka
bangkit dan mengadakan pradaksina kembali. Maka itu, Buddha Dharma mengadakan
cavkramana dan bernamaskara sebagai olahraga.
Dua cara olahraga ini amat bagus, raga bergerak, jiwa menjadi tenang,
sangat cocok untuk memelihara kesehatan. Jiwa harus tenang, raga harus
bergerak. Maka itu, di dalam Buddha Dharma bukan tidak ada olahraganya, di
dalam ruang kebaktian pelafalan Amituofo, gerakan olahraga sudah mencukupi,
kenapa harus belajar ilmu lagi? Kami memeriksa isi Tripitaka, Buddha tidak
mengajarkan kita “praktek ilmu”. Tindakan Upasaka Dong menasehati mereka adalah
benar, semoga praktisi sekalian lebih banyak membaca sutra Ajaran Buddha,
segala tindakan mengikuti apa yang tercantum dalam Ajaran Buddha.
Raga sehat adalah tergantung pada jiwa yang sehat, jika pikiran suci maka
tubuhpun jadi sehat. Kesehatan dimulai dengan memperhatikan kebersihan makanan
dan minuman, memelihara kebiasaan hidup yang teratur, jiwa raga menjadi sehat,
maka lingkungan di luar kita juga akan ikut menjadi sehat. Jika kita terlalu
melekat pada pandangan awam maka ini telah bertentangan dengan Ajaran Buddha. “Segala
sesuatu itu tercipta dari pikiran”. Segala sesuatu yang menuruti alamiah adalah
sehat, sedangkan yang bertentangan dengan alamiah akan menyebabkan penyakit,
mengapa kita tidak melepaskan kemelekatan pada jiwa raga dan segalanya,
menuruti apa yang alamiah?
Buddha mengajarkan kita agar “melewati hari-hari dengan apa adanya, tidak
memaksakan kehendak”, ini adalah cara hidup yang paling sehat. Buddha juga
membabarkan bahwa “Sulit berkesempatan terlahir sebagai manusia, lebih sulit
lagi berkesempatan mendengar Buddha Dharma”, andaikata anda memahaminya maka
saya yakin anda akan giat melatih diri. Mengapa demikian? Karena anda tahu
bahwa kesempatan ini amat sulit diperoleh, harus menggenggam erat setiap detik
yang begitu berharga, melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati. Hanya
praktisi yang telah benar-benar memahami kebenaran yang sesungguhnya akan Alam
Sukhavati, barulah dapat melafal Amituofo dengan tanpa keraguan, tanpa terputus
dan takkan bercabang, dengan keyakinan teguh dan tekad bulat menfokuskan
pikiran melafal Amituofo.
問:中國東北黑龍江有一念佛堂,董居士帶領五十多位同修念佛,並聽老法師講經音帶。因部分同修同時修練『中華養生益智功』,創始人張洪寶主張『三教合一』練氣功。董居士多次勸導他們要一心念佛,但是作用不大,請法師開示救救這些善良的人,因為您講的話有說服力。
答:我說的話未必有說服力,不過我可以勸導大家,現在世間災難很多,要認真的發心求生淨土,我們這個身體不重要,不必為這個身體付出太多的精力和時間。
每天練身體,真能得長壽嗎?若練身體就能得長壽,不練就會減壽,則命運與因果輪迴就可推翻了,「一飲一啄,莫非前定」這句話也就是虛妄,不是真實的。我們知道業因果報的理論與事實是正確的,我們實在沒有必要花費那麼多精神保養肉體。我們看到世間富貴人天天講求保養,身體也不見得健康,壽命也不見得長,還是逃不出因果定律。因此,講求保養身體,這是一個錯誤的觀念,它誤導了我們。佛法裡面沒有練功養生,但有鍛鍊身體。佛法不是用練功、打拳或體操的方法,而是用經行、拜佛來鍊身。拜佛和經行是運動,念佛堂念佛主要的方式是繞佛,而止靜坐下來念佛是繞累了不得已坐下來休息,休息好了再起來繞佛。所以,佛法是用經行和禮拜來做運動。
這兩種運動方式很好,心清淨,身運動,非常符合養生的原理│心要靜,身要動。所以,佛法不是沒有運動,念佛堂念佛的運動足夠了,何必還要練功?我們查遍《大藏經》,佛沒有教導人練功。董居士勸導他們的話都是正確的,希望大家多讀佛經,一切依照佛陀教誨來做。
身體健康最重要的是心清淨,心清淨自然身清淨。身要在飲食起居注意衛生,養成良好的生活習慣。身心健康,我們外面環境就健康,這是「依報隨著正報轉」。我們過分重視這些世俗的觀念,就違背了佛陀的教誨。佛說:「十法界依正莊嚴,唯心所現,唯識所變。」又說:「一切法從心想生。」凡事順乎自然就健康,違背自然才會產生疾病,我們為何不把身心世界一切放下,隨順自然?
佛教導我們「隨緣度日,而不攀緣」,這是最健康的生活方式。佛經說「人身難得,佛法難聞」,你真能體會得,我相信你會勇猛精進。為什麼?你知道這個機會太難得,一定要抓緊寶貴的時間,念佛求生淨土。這是對事實真相和西方極樂世界真正認識透徹的人,才會不懷疑、不間斷、不夾雜,死心塌地的一心稱念佛名。21-90-56