Jika
demikian halnya, bagaimana jika ada yang berkata bahwa dia harus terlebih dulu
memiliki kekuatan gaib, kemudian dengan mengandalkan kekuatan gaib untuk
menyebarkan Ajaran Buddha, ketahuilah bahwa pemikiran ini adalah kesalahan
besar!!
Pemikiran
sedemikian sesungguhnya bukanlah ingin menyebarkan Dharma, tetapi dia ingin
menghancurkan Dharma!! Banyak praktisi
yang memiliki pemikiran sedemikian. Ada lagi yang berkata bahwa dia harus
memiliki kekuatan gaib baru bisa menyebarkan Dharma”. Betapa ini adalah
kesalahan yang keterlaluan!! Tidak diperbolehkan!! Hanya pada saat menjelang ajal baru boleh
dipertunjukkan.
Guruku
membeberkan sedikit rahasia padaku, tidak melebihi sepuluh hari kemudian beliau
meninggal dunia. Guruku, Upasaka Xia Lian-ju membocorkan rahasia kepadaku,
membahas tentang dirinya dan Nitya-sthita, tidak sampai sepuluh hari kemudian
beliau wafat. Maka itu, bukan sesuka hati boleh membeberkannya kepada orang
lain. Bahkan juga tidak boleh menggunakan hal ini untuk menarik perhatian insan
lain! Karena bila demikian, apakah kalian tahu berapa hebat kemampuan gaib yang
dimiliki Mara?
Ketika
Mara berperang melawan Alam Dewa, para dewa juga bukan lawannya, (Raja Dewa
bernama Sakra yang biasanya dipuja sebagai raja langit). Raja Sakra saja tidak
mampu melawannya, maka itu menggunakan perlengkapan Dharma untuk menaklukkan
tentara Mara.
Setelah
Mara menderita kekalahan, dia mengerahkan 84 ribu tentaranya (yang dapat
menyembunyikan diri ke dalam sehelai serat akar lotus yang begitu halus!).
Demikianlah mereka bersembunyi di dalam sehelai serat akar lotus tersebut.
Ini
adalah kekuatan gaib yang dimiliki Mara. Jika ingin menyebarkan Dharma dengan
kekuatan gaib, maka Mara juga bisa melakukannya, “Saya ini juga adalah Buddha,
saya memiliki berbagai kemampuan gaib yang bisa kutunjukkan padamu……..”. Yang
kita inginkan adalah maitri karuna, Mara tidak bermaitri karuna, yang ada hanya
kebencian. Kita harus mencapai pencerahan, memiliki kebijaksanaan dan menemukan
jiwa sejati. Jika Mara menemukan jiwa sejati maka dia tidak disebut Mara lagi.
Maka
itu perlu kita ketahui bahwa di dalam 28 sesepuh Aliran Zen, salah satunya pada
kehidupan sebelumnya adalah Mara, di bawah bimbingan guru sesepuh, dia mencapai
pencerahan, sehingga dia menjadi guru sesepuh generasi selanjutnya. Dia berasal
dari Mara menjadi Buddha. Kekuatan ini sungguh tak terhingga, maka itu untuk
menyebarkan Dharma bukan harus mengandalkan kekuatan gaib.
Raja
Sakra juga bukan lawan Mara, masih harus mengandalkan Dharma Ratna dari
Buddha. Kekuatan langit juga tidak dapat memenangkan pertempuran melawan Raja
Asura.
Dikutip
dari ceramah Upasaka Huang Nianzu
Judul
: Pokok Bahasan Selama Kunjungan ke Amerika
那麼有的人說:我必須先修出神通,我靠神通來弘佛教,這根本就錯了!!這個思想本身就不是想弘法,他就是想敗法!!很多人都有這個思想。有人說:“我必須要有神通,我才能去弘法。”極端的錯誤!!不許的!!只有在臨終的時候,才能顯現。我的老師告訴我一點,不出十天就往生了。夏老師給我泄露,談他的常寂光,沒有到十天就往生了。所以,不是隨隨便便就把這個對人宣說的。更不能拿這個吸引人!因為這樣的話,你們知道魔的神通有多大麼?魔跟天帝打杖的時候,天帝是打不過他的,(天帝在佛教稱“帝釋,在外道叫“玉皇大帝”。)帝釋打不過,就用法器去修法,一修法,魔軍就敗了。魔軍敗了之後,他領著八萬四千魔軍,(能夠藏身在一根藕絲裏頭,藕絲多細呀!)就在一根藕絲裏頭藏下了。這是魔的神通。如果靠神通來弘法,那魔也可以說,“我就是佛,我有種種神通顯給你看……”我們是要慈悲,魔是不慈悲的,有的只是嗔恨。我們要覺悟,要大智慧,要明心見性。魔如果能明心見性,他就不是魔了。所以大家要知道,在咱們禪宗二十八祖裏頭,其中有一個祖師先前就是魔。他在祖師前開悟了,於是成為接法的一代祖師。他也由魔變成佛了。這個力量是無限大的,不是說弘法都要說神通。那帝釋還打不過魔嗎,還要靠佛的法寶。天的力量還戰勝不過阿修羅王。
黃念祖老居士主講