Tanya Jawab
Umat Bertanya :
Badanku selalu mengalami luka luar, apakah ini dikarenakan rintangan
karma? Setiap kali ketika saya berniat melafal Amituofo selalu saja timbul
banyak rintangan karma. Rekan-rekanku menasehatiku agar terlebih dulu
mengadakan pelimpahan jasa, tetapi saya tidak berani berjanji karena takut
tidak sanggup menwujudkannya, kelak pasti akan merepotkan. Apa yang harus saya
lakukan sebaiknya?
Master Chin Kung Menjawab :
Luka yang dialami tubuh tidak selalu diakibatkan rintangan karma, bisa
saja karena tidak hati-hati. Misalnya ketika anda berkemping di hutan, tidak
sengaja digigit serangga atau tergores ranting pohon, tidak pasti ini karena
rintangan karma. Sejak jaman dahulu kala, Tiongkok telah menggalakkan ajaran
bakti, terhadap kebiasaan hidup keseharian, haruslah berhati-hati dan mawas
diri, janganlah sampai ayahbunda mencemaskan luka di tubuh kita.
Mengenai rintangan karma dan musuh kerabat masa lampau, setiap orang
pasti memilikinya dan amat banyak jumlahnya, karena bukan hanya dijalin pada
kehidupan ini, tetapi berasal dari kehidupan-kehidupan lampau kita; mungkin
saja kita telah melupakannya, tetapi musuh kita takkan melupakannya, maka itu
masalah ini amat merepotkan. Cara penyelesaian yang diajarkan oleh Buddha amatlah bagus, kita melatih diri bukanlah
untuk diri kita sendiri, sebaliknya jika untuk kepentingan diri sendiri, musuh
kerabat masa lampau pasti akan datang mencari kita. Saya melatih diri demi
semua makhluk termasuk di dalamnya para musuh kerabat masa lampau, maka mereka
akan segera menjauh.
Segala tindakan kita adalah untuk menyelamatkan semua makhluk,
melenyapkan kejahatan dan memupuk kebajikan bukan demi diri sendiri, menghapus
kesesatan memperoleh pencerahan juga bukan demi diri sendiri, mencapai
KeBuddhaan juga bukan demi diri sendiri, bahkan makan dan minum juga bukan demi
diri sendiri, saya makan dan minum adalah untuk menggunakan tubuh saya demi
bersumbangsih untuk makhluk lainnya. Asalkan memiliki pikiran sedemikian,
inilah yang dimaksud dengan pelimpahan jasa, hasilnya amat nyata.
Dengan perkataan lain, anda mengatakan bahwa anda takut tidak sanggup
menwujudkan janji anda, inilah yang disebut dengan mementingkan kepentingan
diri sendiri. Kesimpulannya adalah seluruhnya untuk semua makhluk, bukan demi kepentingan
diri sendiri, inilah hati pelimpahan jasa, inilah cara melerai tali permusuhan,
anda takkan merasa tidak sanggup melakukannya lagi.
Maka itu, kita harus melapangkan hati kita serupa para Buddha dan
Bodhisattva, “hati merangkul seluruh angkasa, luasnya tak terhingga”, hati
lapang berkah besar, sebaliknya jika hati sempit maka berkahpun kecil.
問:所有的外傷都是業因感召的嗎?每當發心念佛或念佛攝心時,障礙就特別多。同修教我應先將功德迴向與他們分享,又怕做不到變成空頭支票,往後麻煩更大。請問應該如何做?
答:不見得所有外傷都是業因感召,外傷有時是我們不小心所致。譬如到野外旅行,被小蟲咬到或被樹刺傷,這是因走路不小心,未必是因果報應。中國自古講孝道,對於自己的生活習慣、一切行動要小心謹慎,不要讓身體受到傷害,引起父母的憂心,這是正確的。
至於業障,冤親債主每個人都有很多,因為不是這一生結的,過去生結的都忘記了;我們雖然忘記,他沒有忘記,所以這個事情很麻煩。佛教導的方法非常好,我們修行不是為自己修,為自己是自私自利,冤親債主還是會來找麻煩。我是為一切眾生修的,包括冤親債主在內,冤業馬上就解開了。
一切所作所為都是為度眾生,斷惡修善不是為自己,破迷開悟不是為自己,成佛也不是為自己,乃至於我們生活、吃飯、喝水也不是為自己,吃飯、喝水是我需要利用這個身體為一切眾生服務。只要有這個心就是迴向,這個效果非常顯著。換言之,空頭支票還是因為自私自利。統統為一切眾生,不為自己,這是迴向心,這是解冤釋結,就不會開空頭支票了。
因此,我們要拓開心量,像諸佛菩薩一樣,「心包太虛,量周沙界」,量大福大,心量小福報就小,要明白道理。21-90-37