Pada suatu hari Master Yanshou membaca buku
“Maha Prajna Paramita Sastra“, ini merupakan sastra terkenal di kalangan
Buddhisme, yang memuat penjelasan tentang Maha Prajna Paramita Sutra”, di
dalamnya dia membaca bahwa pada masa Buddha Sakyamuni berada di dunia ini, ada
seorang lansia yang ingin menjadi Bhikkhu, tetapi Yang Ariya Sariputra menolaknya,
mengapa demikian? Karena ketika Yang Ariya memasuki samadhi dan mengamati akar
kebajikan lansia ini di masa kehidupannya yang lampau, menemukan bahwa lansia
ini sama sekali tidak memiliki akar kebajikan, walaupun menjadi anggota Sangha
namun takkan bisa meraih keberhasilan, akhirnya tak terduga Buddha Sakyamuni
menggunakan Mata BuddhaNya untuk mengamati lansia ini, kemudian mengijinkan
lansia ini memasuki Sangha, dan benar saja tidak berapa lama setelah menjadi
Bhikkhu, lansia itu mencapai Arahat.
Selanjutnya Sariputra dan siswa Buddha
lainnya merasa tidak mengerti akan hal ini dan bertanya pada Buddha, orang ini
tidak memiliki akar kebajikan, bagaimana mungkin dapat mencapai Arahat? Buddha
berkata, kalian hanya mampu melihat lima ratus kelahiran lampaunya, mata dewa
yang dimiliki Arahat hanya mampu melihat lima ratus kelahiran lampau, sedangkan
kehidupan lampau yang melebihi lima ratus kelahiran para Arahat tak mampu
melihatnya, lansia ini pada waktu 80 ribu kalpa yang lampau telah menanam akar
kebajikan, pada suatu hari dia sedang menebang kayu di hutan, pada waktu itu
lansia ini adalah seorang penebang kayu, tiba-tiba muncul seekor harimau dan
hendak menerkamnya, dia segera memanjat ke atas pohon, lalu harimau itupun
pergi, dia pun bernafas dengan lega sambil bersyukur mengucapkan sepatah “Namo
Buddhaya”, hanya sebuah akar kebajikan ini saja, setelah melewati 80 ribu kalpa
dia tidak pernah lagi menanam akar kebajikan, dan akar kebajikan yang
ditanamnya 80 ribu kalpa yang lalu, sampai hari ini telah berbuah, maka itu dia
dapat menjadi Bhikkhu dan mencapai tingkat kesucian Arahat, dan bahkan kelak
dia akan mencapai KeBuddhaan. Maka itu di dalam Saddharma Pundarika Sutra
tercantum bahwa sepatah kata Namo Buddhaya pasti akan mencapai KeBuddhaan.
Setelah Master Yanshou membaca kisah
ini, beliau memperoleh pemahaman istimewa, beliau merasa bahwa semua makhluk di
enam alam tumimbal lahir ini amat menderita, hanya dengan mengandalkan pintu
Dharma pelafalan Amituofo barulah dapat membantu para makhluk memperoleh
pembebasan. Lihatlah, hanya dengan melafal sepatah Namo Buddhaya saja, maka
dalam kehidupan ini telah memperoleh pembebasan, dan tentunya sepanjang hidupmu
tidak mungkin anda cuma melafal sekali saja bukan?
Selama beberapa hari ini para hadirin
telah melafal banyak sekali lafalan Amituofo, maka itu akar kebajikan anda tentunya
telah melampaui lansia dalam kisah tadi, andaikata anda masih meragukan bahwa
tidak mungkin bisa pada kelahiran ini juga memperoleh pembebasan dan terlahir
ke Alam Sukhavati, maka anda hanya selamanya berputar terus di arus tumimbal
lahir.
Maka itu pintu Dharma pelafalan
Amituofo merupakan metode terunggul untuk menyelamatkan semua makhluk, Master
Yanshou menjadi tercerahkan akan hal ini, walaupun dia sendiri melatih Dhyana
dan mencapai pencerahan, namun beliau sendiri menganjurkan insan lain melafal
Amituofo, sehingga pada saat itu dia melukis Pagoda Buddha Amitabha, saya
sendiri tidak tahu bagaimana pastinya cara beliau melukisnya, mungkin dengan
cara dimana melafal sepatah maka dia membubuhkan satu goresan di lukisan
tersebut, hingga akhirnya menjadi sebuah pagoda, mungkin karena inilah maka
lukisan itu disebut Pagoda Buddha Amitabha.
Sepanjang hidupnya beliau menghasilkan
banyak karya, yang paling sederhana dan padat berisi adalah “Empat Materi
Sederhana”, inilah yang akan kita bahas selanjutnya.
Dikutip dari Ceramah Venerable Ding Hong
Judul
: Empat Materi
Sederhana Master Yongming Yanshou
Tanggal : 28
Agustus 2013
有一次他讀到《大智度論》,這是佛家裡面一部很著名的論著,是解釋《摩訶般若波羅蜜經》的,他看到裡面講到佛在世的時候,有位老人家要出家,結果舍利弗尊者不允許他出家,為什麼?因為尊者入定觀察他宿世的善根,發現他沒有善根,出家也不成就,結果沒想到佛用他的佛眼觀這個人,就准許他出家,後來真的出家之後不久就證得阿羅漢果。
結果舍利弗這些阿羅漢弟子就很不解,就問佛,這人沒有善根,怎麼還能證得阿羅漢?佛說,你們只有看到五百世,阿羅漢的天眼只看五百世,五百世之前你們沒看到,這個人在八萬劫之前就種了個善根,有一次上山砍柴,他是個樵夫,被老虎追,他就急得爬上樹,然後老虎就走了,他就鬆了一口氣,叫了一聲南無佛,稱了一句佛號,結果就這麼一次善根,八萬劫當中就沒再種過善根了,而八萬劫前種的這一個善根,到今天成就、成熟,所以他能出家能證得阿羅漢果,甚至將來他會成佛。所以《法華經》上講一稱南無佛就畢竟成佛道。
永明延壽大師看了這一段就特別的有感悟,他覺得世間輪迴六道的這些眾生很苦,只有靠念佛法門才能幫夠助這些眾生得到解脫。你看念一句南無佛,這一生就解脫了,那你這一輩子恐怕不止念一句,對不對?就這幾天就不止念一句,念了好多句,那你的善根就比他還深厚,那你說不定這一生就能得解脫,你往生西方那就永脫輪迴了。所以念佛法門是救度眾生最殊勝的法門,永明禪師就悟到這點,雖然他自己是修禪開悟,但是他就特別的提倡念佛,所以他當時就印了彌陀塔,我也不知道他怎麼做的彌陀塔,可能是把阿彌陀佛變成像一個塔那樣的,念一下就畫一下,畫到最後就成為一個塔,大概是這樣的叫彌陀塔,就跟現在台灣流行的九品蓮圖可能差不多。
他一生著作也很多,最簡單的又是最精華的莫過於《四料簡》,所以今天給大家分享這一段。我們先一起把這《四料簡》讀一讀,好不好?
定弘法師主講
2013/8/28