Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih
Diri 10
Pertanyaan
:
Sudah beberapa tahun ini saya melafal
Amituofo dan membaca sutra, tetapi kekotoran pikiran (klesa) masih ada,
terhadap kelahiran ke Alam Sukhavati masih belum yakin sepenuhnya, bagaimana seharusnya?
Master Chin Kung Menjawab :
Mengapa melatih diri tidak kelihatan hasilnya? Ini
karena apa yang diajari Buddha tidak kita lakukan, namun apa yang dilarang
Budddha, malah kita lakukan, alasannya ada di sini.
Maka itu, Aliran Kong Hu Cu mengajarkan bahwa “dengan
menaklukkan khayalan menjadi orang suci”, khayalan adalah bentuk-bentuk
pikiran, jika anda dapat menaklukkan khayalan, bentuk-bentuk pikiran, maka anda
adalah orang suci. Mengapa orang awam tidak bisa menjadi orang suci? Karena
tidak bisa menaklukkan khayalan, bentuk-bentuk pikiran.
Melafal Amituofo harus melepaskan kemelekatan, dan
anda tidak mengamalkannya. Di dalam kemelekatan yang paling parah adalah
kemelekatan pada keakuan, secara kasar
dapat disebut pikiran egois yang mengutamakan kepentingan sendiri. Niat
pikiran yang muncul selalu demi diri sendiri, jika niat pikiran ini tidak
ditaklukkan, maka ini merupakan halangan terbesar untuk menjadi orang suci.
Buddha Dharma menetapkan standar untuk “baik dan
jahat”, demi diri sendiri adalah
kejahatan, demi orang lain adalah kebaikan, ini ada alasannya.
“Demi diriku” adalah menambah kemelekatan pada
keakuan, yakni yang menambah niat pikiran yang mementingkan diri sendiri. Niat
pikiran ini adalah asal muasal enam alam tumimbal lahir, asalkan ada satu niat
ini, maka alam tumimbal lahir akan muncul ke hadapan, maka tidak bisa
melampauinya lagi, maka itu demi kepentingan diri sendiri adalah kejahatan.
Sampai kapan anda dapat memutuskan niat pikiran
yang mementingkan diri sendiri dan berhasil mengamalkan “tanpa aku (anatta)”,
maka enam alam tumimbal lahir tidak ada lagi.
Jika dapat memutuskan perbedaan lagi, tidak lagi
membedakan seluruh Dharma duniawi maupun Dharma non duniawi, maka Dasa
Dharmadhatu tidak ada lagi, berdiam di Alam Dharma Tunggal Sejati.
Hari ini ketrampilan melatih diri kita belum
menunjukkan hasilnya, kunci yang terutama adalah karena adanya aku, egois,
tidak mengetahui bahwa seluruh alam semesta dan seluruh Dharmadhatu adalah satu kesatuan
dengan diri sendiri. Andaikata anda tahu
bahwa seluruh jagat raya dan Dharmadhatu
adalah diri sendiri, maka anda akan menyayangi orang lain seperti diri sendiri,
anda akan berlaku tulus dan bermaitri karuna dalam memperlakukan orang lain dan
makhluk hidup, serta menyelesaikan permasalahan, anda takkan menyakiti orang
lain, juga takkan menindasnya, karena dengan menindas dan menyakiti orang lain
adalah sama dengan menindas dan menyakiti diri sendiri.
Setelah mengerti kebenaran ini, ketrampilan melatih
diri harus dimulai darimana? Sepatah Amituofo menghapus perbedaan dan
kemelekatan, perbedaan adalah jñeyāvaraṇa, kemelekatan adalah kleśāvarana, sepatah
Amituofo dapat melenyapkan dua rintangan (varana) ini. Meskipun setiap hari
kita melafal Amituofo, setelah melafalnya selama beberapa tahun, dan
ketrampilan ini tidak digunakan untuk memecahkan kedua rintangan (varana) ini,
maka itu tidak tampak hasilnya, kehidupan jadi tidak bebas.
Dengan melenyapkan satu bagian kemelekatan pada keakuan,
maka akan mendapatkan satu bagian ketenangan, maka akan membuka satu bagian
kebijaksanaan; dapat memecahkan dua bagian, maka memperoleh dua bagian
kebebasan, sehingga membuka dua bagian kebijaksanaan. Maka itu, melatih diri
menitikberatkan pada hasilnya, dan hasil ini ada pada memecahkan rintangan
(varana), hasilnya ada pada terbukanya kebijaksanaan.
Yang paling penting adalah memutuskan niat pikiran
mementingkan diri sendiri, bukan mudah untuk memutuskannya, terlebih dulu dapat
memandangnya dengan hambar, dapat melepaskan kemelekatan.
Apa yang disukai orang lain, kita dapat mengikhlaskannya;
apa yang ingin dikuasai orang lain, kita dapat mengalah, penuh sukacita dan
tidak mempedulikannya.
Jika masih ada ganjalan di hati maka ini sudah salah, anda
masih ada “rasa memiliki”. Sesungguhnya ini adalah kekosongan, siapa yang
menghendaki, kita berikan saja, maka anda akan memperoleh kebebasan, barulah
anda dapat terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.
問:念佛、讀經好幾年,煩惱習氣仍在,對往生還是沒有把握,請問怎麼辦?
答:功夫不得力的原因何在?佛教我們做的,沒有做到;佛教我們不能做的,偏偏去做,結癥就在此地。所以,儒家教導我們「克念作聖」,念是妄想、雜念,你能克服妄想、雜念,你就是聖人。凡夫為何不能作聖人?就是克服不了妄想、雜念。念佛必須放下萬緣,而你沒有放下。執著裡最嚴重的是我執,說得粗顯就是自私的念頭。起心動念為自己,這個念頭不能克服,就是作聖最大的障礙。
佛法將「善、惡」的標準,訂在為我就是惡,為人就是善,這當中有道理。「為我」是增長我執,就是增長自私自利的念頭。這個念頭是六道輪迴的由來,只要有這一念,輪迴境界就現前,就不能超越,所以為我是惡。幾時能把我、私的念頭斷了,做到「無我」,六道輪迴就沒有了。若再把分別斷了,於世出世間一切法統統不分別,十法界就沒有了,就住一真法界。
我們今天功夫不得力,最重要的關鍵就是有我、私,就是不知道盡虛空、遍法界是一個自己。如果你知道盡虛空、遍法界是自己,你會愛人如己,你會以真誠、慈悲處事待人接物,你不會糟蹋人,也不會欺負人,因為欺負人、糟蹋人是欺負自己、糟蹋自己。
道理明白之後,真正功夫從何處下手?一句佛號把分別、執著念掉;分別是所知障,執著是煩惱障,一句佛號能破二障。我們雖然天天念佛,念了幾年,而功夫沒有用在破障上,因此功夫不得力,生活不自在。
我、法二執破一分,就得一分輕安,就開一分智慧;能破二分,就得二分自在,就開二分智慧。確實身心世界一切放得下,真正覺悟「三心不可得」、「萬法無所有」,才是世尊所說的「無依道人」。因此,修行要著重效果,效果在破障,效果在開智慧。
最要緊的,還是要把自私自利的念頭斷除,斷不容易,先要能淡薄、能放下。別人喜歡的,我們給他;別人用奪取、霸佔的,我們也給他,歡歡喜喜,絕不在意。如果還有一念不平之心就錯了,你還有「所有」。其實這都是一場空,誰要就給誰,你就會得自在,你才能自在往生,沒有障礙。20-013-1224